Haha… ya, ini sebuah karya tak terduga yang pernah aku
ciptakan… hanya dibuat dengan niat *iseng-iseng berhadiah* dan ternyata tulisan
seadanya ini menjadi suatu karya yang diapresiasi tinggi oleh negaraku tercinta…
hmm, begini ceritanya…
Jadi, saat kelas XI, guru Matematika saya (sebut saja pak
Erhan- bukan nama sebenarnya), meminta murid-muridnya mengumpulkan tugas!!!! Hap
hap hap narik nafas dalam-dalam… pasti dikasih soal sulit ni bakalan… e e e e
ternyata bapaknya bilang, “kalian bikin puisi matematika ya, nanti pak kirim...
dilombakan” (dengan bahasa Palembang sebenarnya). Wkwkwk o o o ooo..
Oke, aku emang udah suka bikin tulisan-tulisan berantai
sejak SMP (sebutannya puisi)… dan kali ini aku mencoba membuat puisi matematika
yang temanya bebas… entah apa yang terjadi dengan tangan dan hatiku, pada sore
menjelang malam harinya, aku mengetik dengan santai tulisan berjudul “HATIKU
DAN HATIMU” dengan lancar, dan tanpa menghabiskan banyak waktu, telahmuncul
sebuah karya gL7 yang menjadi calon karya fenomenal… hahaha keesokan harinya,
kukumpulin deh tugas itu…
Berikut ini cuplikan puisi matematika yang melegenda buatku…
HATIKU DAN HATIMU
Hati itu luas…
Bukan panjang kali lebar…
Tak terbatas…
Tak berakar…
Hati seorang pria…
Dapat berada di mana saja…
Bukan seperti statistika…
Yang bermodus, median, dan rata-rata…
Hati itu luas…
Bukan sisi kali sisi…
Tak beruas…
Tak bertepi…
Hati seorang wanita…
Berpeluangkah kau menyinggahinya?
Mampukah engkau mengukurnya?
Dapatkah dirimu menyinggahinya?
Hati itu luas…
Teramat sangat luas…
Tak terukur kedalamannya…
Tak terjangkau sudut-sudutnya…
Hati itu bagaikan suatu fungsi…
Cinta disubstitusikan di dalamnya…
Maka timbullah suatu ikatan suci…
Sebagai hasil dari fungsi cinta…
Hati itu luas…
Bukan balok berukuran besar…
Bukan tabung tanpa tutup dan alas…
Dan bukanlah bola berkulit bundar…
Hati itu penuh rasa…
Dijumlahkan takkan berguna…
Sungguh tak bisa dikurangi…
Apalagi untuk kau bagi…
Hati itu luas…
Cinta berada di dalamnya…
Bila cinta telah terbalas…
Sepatutnya kau menjaganya…
Ya, selang beberapa bulan setelah pengumpulan tugas, suatu
sore saya menerima telepon dari seseorang yang sebelumnya gak pernah nelpon ke
rumahku… e e e ternyata itu dari pak erhan.. karna gak biasanya nelpon, aku pun
bertanya ada apa gerangan pak erhan menelpon saya… DAN TERNYATA!!! Ya, puisi
saya menang juara 3 nasional menulis puisi matematika… huahahahahaha Alhamdulillah
ya Allah.. (selama ini memang saya memimpikan suatu saat bisa bikin karya
tingkat nasional, dan akhirnya…….)
Hmm, karyaku ini juga turut ikut membantu pemecahan rekor
MURI pembuatan puisi matematika nasional terbanyak (2008 puisi).. wah wah wah…tulisanku
dipajang bersama 2007 puisi lainnya pada Konferensi Nasional Matematika XIV di
UNSRI, salah satu kegiatan yang wajib diikuti bagi 10 besar pemenang penulisan
puisi matematika , sekaligus sebagai acara penyerahan hadiah… ckckck Dan
sekarang ternyata sudah ada buku Antologi Puisi Matematika yang salah satu
puisi di dalamnya adalah puisi hasil karya tak terduga yang telah ku buat… Alhamdulillah
Alhamdulillah Alhamdulillah …
Kejadian ini menegaskan pemikiranku tentang matematika… yang
selama ini, sebagai seorang yang suka matematika dan cukup mahir memainkannya,
aku menganggap matematika sebagai sebuah seni, dimana bila seorang bisa
memecahkan misteri dari seni angka yang indah, dia pasti akan mencapai suatu
titik kebahagiaan yang amat mendalam, apalagi kalo sulit tu soal… hahaha ya,
memang matematika adalah sebuah seni… matematika dapat diterapkan di semua
aspek kehidupan…
#gL7
0 comments:
Posting Komentar